Konflik Indonesia dengan Belanda (Sejarah Nasional Indonesia)

May 19, 2021
Materi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) Konflik Indonesia dengan Belanda (Sejarah Nasional Indonesia)

A. Konflik Indonesia dengan Belanda


Faktor penyebab konflik lndonesia-Belanda adalah kedatangan tentara Sekutu dan NICA
  • Pada 14 Agustus 1945 
    Peristiwa menyerahnya Jepang kepada Sekutu menunjukkan secara de jure (berdasarkan hukum) wilayah jajahan Jepang dikuasai Sekutu sebagai pihak yang menang dalam Perang Dunia II.
  • Pada 29 September 1945 
    Pasukan Sekutu mendarat di Indonesia bertugas melucuti tentara Jepang. Namun, komando pertahanan Sekutu di Asia Tenggara yaitu South East Asia Command (SEAC) membentuk suatu komando khusus yang diberi nama Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison. AFNEI memiliki tugas utama mengambil alih Indonesia dari tangan Jepang. Karena Sekutu secara diam-diam membawa orang-orang Netherland Indies Civil Administration (NICA) atau pegawai-pegawai Belanda, bangsa Indonesia curiga dan akhirnya menimbulkan permusuhan. 
    Kedatangan Belanda (NICA) berupaya untuk menegakkan kembali kekuasaannya di Indonesia dengan cara mempersenjatai kembali Koninklijk Netherland lndisch Leger (KNIL). KNIL adalah tentara kerajaan Belanda yang ditempatkan di Indonesia. Orang-orang NICA dan KNIL yang berada di Jakarta, Surabaya, dan Bandung mengadakan provokasi sehingga memancing kerusuhan.


B. Pengaruh Konflik lndonesia-Belanda


  1. Terbentuknya negara-negara bagian
  2. Belanda menghendaki sebanyak mungkin negara bagian dalam RIS sebagainegarabonekanya.Negara­ negara yang dibentuk Belanda sebagai berikut.
    1. Negara Indonesia Timur (Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku).
    2. Negara Sumatra Timur.
    3. Negara Madura.
    4. Negara Pasundan.
    5. Negara Sumatra Selatan.
    6. Negara Jawa Timur.
  3. Perjuangan kembali ke Negara Republik Indonesia
  4. Pada 17 Agustus 1950, bangsa Indonesia kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Presiden Soekarno menandatangani rancangan undang-undang yang dikenal dengan UUDS pada 15 Agustus 1950.


C. Perjuangan Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah


Konflik lndonesia-Belanda menimbulkan pergerakan dalam bentuk perjuangan oleh rakyat Indonesia di berbagai daerah sebagai berikut.

  1. Pertempuran Surabaya
  2. Pada awalnya, pemerintah Jawa Timur tidak mau menerima kedatangan Sekutu, namun akhirnya ada kesepakatan sebagai syarat Sekutu lnggris diperbolehkan memasuki kota Surabaya, yaitu
    1. lnggris berjanji tidak mengikutsertakan angkatan perang Belanda.
    2. Menjalin kerja sama antara Inggris dengan Indonesia untuk menciptakan keamanan dan perdamaian.
    3. Akan dibentuk kontak biro agar kerja sama berjalan lancar.
    4. lnggris hanya akan melucuti senjata Jepang.
    Ternyata, pada pelaksanaannya lnggris mengingkari kesepakatan tersebut berupa:
    • Pada tanggal 26 Oktober 1945, lnggris melakukan penyergapan ke penjara Kalisosok.
    • lnggris menyebarkan pamflet yang berisi perintah agar rakyat Surabaya menyerahkan senjata mereka.
    Rakyat Surabaya meresponsnya dengan mengangkat senjata melawan Sekutu lnggris pada 27 Oktober 1945. 
    Untuk menghindari kontak senjata yang meluas, Presiden Soekarno mengadakan perundingan dengan Jenderal D.C. Hawthorn. Namun, hasil perundingan tersebut dilanggar kembali oleh Sekutu lnggris. Akhirnya, kontak senjata tidak dapat dihindari dan kembali meletus pada 10 November 1945 yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya. Pada pertempuran tersebut, Bung Torno melalui siaran radio berpidato untuk membangkitkan semangat juang arek-arek Surabaya. 
  3. Pertempuran Ambarawa
  4. Penyebab Pertempuran Ambarawa adalah kedatangan tentara Sekutu di Semarang, yang pada awalnya bertujuan untuk mengurus tawanan perang. Namun, secara diam-diam Sekutu yang diboncengi NICA telah mempersenjatai para bekas tawanan perang di Ambarawa dan Magelang sehingga pecahlah Pertempuran Ambarawa antara TKR dengan tentara Sekutu pada 21 November-15 Desember 1945. 
  5. Pertempuran Medan Area
  6. Pemicu Pertempuran Medan Area adalah ketika lencana merah putih diinjak-injak oleh tamu di sebuah hotel. Para pemuda kemudian menyerbu hotel tersebut sehingga mengakibatkan banyak korban luka-luka. Pertempuran pertama kali pecah pada 13 Oktober 1945. Bentrokan antara tentara Sekutu dengan rakyat kemudian menjalar ke seluruh Kota Medan, yang dikenal dengan nama Pertempuran Medan Area.


D. Perjuangan Bangsa Indonesia merebut lrian Barat


Konflik lndonesia-Belanda kembali memanas dalam hal perebutan lrian Barat. Merujuk pada salah satu keputusan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan pada 23 Agustus-2 September 1949, kejelasan mengenai kedudukan lrian Barat akan ditentukan selambat-lambatnya satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.
Namun nyatanya setelah ditunggu bertahun-tahun, Belanda tidak juga mau membicarakannya. Oleh karena itu, bangsa Indonesia memutuskan untuk berjuang merebut lrian Barat kembali. Dalam perjuangan tersebut, bangsa Indonesia menggunakan berbagai upaya melalui:
  • jalur konfrontasi, dan
  • jalur diplomasi.
  1. Jalur konfrontasi
  2. Perjuangan melalui konfrontasi dilakukan dengan cara konfrontasi politik, ekonomi, dan militer.
    • Pada 19 Desember 1961
    • Presiden Soekarno mengeluarkan komando yang terkenal sebagai Tri Komando Rakyat (Trikora) dalam suatu rapat raksasa di Yogyakarta. 
      Isi Trikora adalah sebagai berikut.
      1. Gagalkan pembentukan Negara Papua buatan Belanda kolonial.
      2. Kibarkan sang merah putih di lrian Barat, tanah air Indonesia.
      3. Bersiaplah untuk mobilitas umum untuk mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
      Dengan dikeluarkannya Trikora, mulailah konfrontasi total yang bersifat menyeluruh terhadap Belanda.
    • Pada Januari 1962
    • Pemerintahan membentuk Komando Mandala Pembebasan lrian Barat yang berkedudukan di Makassar. 
      Panglima Komando Mandala: Mayor Jenderal Soeharto. 
      Operasi-operasi yang direncanakan Komando Mandala di lrian Barat, dibagi dalam tiga fase yaitu:
      1. Fase infiltrasi (sampai akhir 1962).
      2. Fase eksploitasi (mulai awal 1963).
      3. Fase konsolidasi (awal 1964).

  3. Jalur diplomasi
  4. Kesungguhan Indonesia merebut kembali lrian Barat mengundang simpati diplomat Amerika Serikat (AS) untuk mengusulkan rencana penyelesaian masalah lrian Barat. Atas desakan Amerika Serikat, Belanda menerima dan menandatangani Persetujuan New York pada 15 Agustus 1962. 
    Isi Perjanjian New York sebagai berikut.
    1. Pemerintah Belanda akan menyerahkan lrian Barat kepada penguasa pelaksana sementara PBB, yaitu United Nation Temporary Executive Authority (UNTEA) pada 1 Oktober 1962.
    2. Pada 1 Oktober 1962, bendera PBB akan berkibar di lrian Barat, berdampingan dengan bendera Belanda yang selanjutnya akan diturunkan pada 31 Desember 1962 untuk digantikan oleh bendera Indonesia mendampingi bendera PBB.
    3. Pemerintah UNTEA berakhir pada 1 Mei 1963 dan pemerintahan selanjutnya diserahkan kepada pihak Indonesia.
    4. Pemulangan orang-orang sipil dan militer Belanda harus sudah selesai pada 1 Mei 1963.
    5. Rakyat lrian Barat diberi kesempatan untuk menyatakan pendapatnya tetap dalam wilayah RI atau memisahkan diri dari RI. Wujud nyata dari pelaksanaan Persetujuan New York adalah diselenggarakannya Pepera. Hasil Pepera disetujui PBB pada 19 November 1969 dan membuktikan bahwa lrian Barattetap bagian dari Republik Indonesia.
Previous
Next Post »
0 Komentar