Multiatribut Seismik

December 20, 2017
Menurut Russel dalam teori multiatribut (2001) menyatakan bahwa metode multiatribut merupakan metode statistik beberapa atribut untuk memprediksi sebaran sifat reservoir. Analisis tersebut didasarkan pada hubungan antara log dengan data seismik di lokasi sumur. Statistik digunakan untuk mengestimasi dan mensimulasikan hubungan spasial variable pada parameter tujuan. Hal tersebut didasarkan pada kenyataan yang sering terjadi bahwa satu variable di suatu area yang berdekatan adalah sama. Pernyataan tersebut didukung oleh Schlutz (1994) yang menyatakan bahwa korelasi dari data akan berkurang seiring dengan bertambahnya jarak pengukuran.
Analisis multiatribut melibatkan lebih dari satu atribut sekunder untuk memprediksi parameter utama. Metode ini menggunakan matriks kovariansi untuk memprediksi suatu parameter dari atribut input yang telah diberi bobot secara linier. Dari penjumlahan pembobotan atribut tersebut digunakan suatu fungsi aktivasi untuk mendapatkan kombinasi atribut yang paling baik digunakan dalam memprediksi parameter tujuan.
Dalam software Hampson-Russel alogaritma multiatribut yang digunakan ialah multi linier regression (MLR) dan artificial neural network (ANN). MLR merupakan metode untuk memprediksi sebuah nilai target berdasarkan beberapa variabel masukan. Secara matematis MLR dapat dituliskan sebagai
           ( 2.8)
Persamaan 2.8 menunjukkan multi linier regresi untuk mencari nilai y. koefisien b dan konstanta α dapat diketahui dengan cara meminimalkan selisih antara nilai target dengan nilai prediksi. Nilai tersebut dituliskan sebagai R2. Secara matematis untuk dapat meminimalkan selisih, didapatkan dari turunan pertama dari R2 terhadap masing-masing variabel input sama dengan nol.   
Prinsip dari metode ANN adalah dengan parameter input yang diproses sedemikian rupa di dalam hidden layer, kemudian diproses kembali didalam output layer untuk mengestimasi parameter output yang diinginkan. Penerapan metode ANN pada data seismik adalah dengan membuat suatu pembobotan pada parameter input untuk kemudian dijumlahkan sebagai hidden layer, kemudian menjadi input pada fungsi aktivasi  untuk menghasilkan parameter tujuan.
Fungsi aktivasi metode ANN berupa fungsi logsitik, dimana digunakan iterasi untuk menentukan jumlah parameter dan nilai pembobotan yang paling maksimal digunakan sebagai parameter input.           
  ( 2.9)

Beberapa atribut yang tersedia pada software Hampson-Russel ialah 17 atribut yang berasal dari turuan tras seismik dan eskternal atribut. Ketersediaan atribut terdapat dalam tabel 2.1. Atribut tersebut dapat dikombnasikan dengan transformasi nonlinier untuk menmbah variasi atribut.

Tabel  2.1 Ketersediaan atribut dalam analisis multiatribut dan transformasi nonlinier (Russel, 2001)
Atribut
Transformasi Nonlinier
Amlitudo envelop
Amplitude-weighted cosine phase
Amplitude-weighted frekuensi
Amplitude-weighted fase
Freuensi rata-rata
Polaritas semu
Kosinus fase sesaat
Turunan
Turunan amplitudo sesaat
Frekuensi dominan
Frekensi sesaat
Fase sesaat
Integrasi
Integrasi amlitudo absolut
Turunan kedua
Waktu
Inversi seismik
Natural log
Eksponensial
Kuadarat
Iversi
Akar kuadrat

Atribut sesaat didapatkan dari perhitungan tras kompleks C(t), yang terdiri dari tras seismik s(t), dan transformasi Hilbert h(t) yang seperti tras yang di geser 90 derajat. Berdasarkan tras komplek tersebut dapat diketahui amplop amplitudo (amplitude envelope) dan fase sesaatnya f(t). 

C(t)= s(t) + ih(t)                                                            ( 2.10 )
C(t)= A(t)eiϕ(t)                                                                           ( 2.11 )
C(t)= A(t)cosϕ(t)+iA(t)sinϕ(t)                                        ( 2.12 )
Dimana i = bilangan imajiner ( akar -1)

Dasar atribut sesaat yang ketiga adalah frekuensi sesaat ω(t). Frekuensi sesaat didapatkan dari turunan waktu fase sesaat.
ω(t) = dϕ(t)/dt

Pada akhirnya polaritas semu dari atribut adalah amplop amplitudo dikali dengan seismik pada nilai puncaknya.
Cos (ϕ(t)) = cosine instantaneous phase
A(t)cos (ϕ(t)) = amplitude weighted phase
A(t)ϕ(t) = amplitude weighted phase  
A(t)ω(t) = amplitude weighted frequnce

Windowed atribut frekuensi merupakan analisis atribut berdasarkan tras seismik. Proses tersebut memggunakan transformasi Fourier dari setiap tras seismik. Atribut ini dapat digunakan untuk menghitung rata-rata frekuensi amplitudo dan frekuensi dominan.
Filter frekuensi merupakan atribut yang menghitung frekuensi dengan range frekuensi yang ditentukan. Range frekuensi yang tersedia pada software HRS ialah 5/10 - 15/20 Hz, 15/20 - 25/30 Hz, 25/30 - 35/40 Hz, 35/40 - 45/50 Hz, 45/50 - 55/60 Hz, 55/60 - 65/70 Hz.
Atribut turunan (derivative) merupakan atribut turunan pertama ataupun turunan kedua dari tras seismik ataupun dari amplop amplitudonya. Penurunan dilakukan dengan persamaan berikut

Dimana si = nilai sesismik atau amplop amplitudo, d1 merupakan turunan pertama, d2 merupakan turunan kedua, dan ∆t merupakan sample rate.
Atribut terintegrasi merupakan atribut gabungan antara tras seismik maupun amplop amplitudo. Nilai terintegrasi dihitung dengan operasi penjumlahan, dengan persamaan sebagai berikut:
                ( 2.15)
Dimana si merupakan tras seismik atau amplop amplitudo, Ii merupakan nilai terintegrasi. Hasil dari penjumlahan integrasi seismik akan menghilangkan tren frekuensi rendah (emerge workshop teori and exercise).

Atribut waktu merupakan atribut yang menghitung waktu dari tras seismik dan menghasilkan tren terhadap waktu secara gradual.



Daftar Pustaka:
Russell, B. Hampson. 2001. Emerge Theory: Multiatibute Analysis. CGG Veritas.
Schultz, P. S. 1994. Seismik Guided Estimation of Log Properties. The Leading Edge. USA.
Previous
Next Post »
0 Komentar