Metode Broms

January 07, 2019
Metode Broms adalah metodologi yang digunakan untuk menghitung gaya leteral pada pondasi tiang. Metode ini adalah metode sederhana yang berdasarkan teori tekanan tanah tetapi menyederhanakan dengan menganggap bahwa sepanjang kedalaman tiang, tanah mencapai nilai ultimitnya. Cara ini memiliki keuntungan yaitu dapat diterapkan pada tiang panjang maupun pendek, tanah kohesif maupun non kohesif dan dapat pula untuk kepala tiang terjepit maupun kepala tiang bebas.

Keruntuhan terjadi pada tiang yang menerima gaya lateral dianggap karena tiang hancur pada titik dimana momen maksimum terjadi, sehingga gaya horizontal batas yang diterima oleh tiang ditentukan terutama oleh kapasitas momen badan tiang.

Analisa metode Broms (1964) untuk tanah kohesif dan tanah non kohesif dilakukan secara terpisah, demikian juga untuk jenis ikatan tiang dengan kepala tiang bebas dan kepala tiang terjepit dilakukan secara terpisah pula. Berikut ini analisa tiang menurut metode Broms (1964)

1 Analisa defleksi
Defleksi tiang akibat beban horizontal dapat ditentukan menggunakan metode ini berdasarkan rumus (Tomlinson, 1994) ditunjukkan pada persamaan (2.5) berikut ini:
kepala tiang bebas: 
                                    (2.5)

dengan:
H         = beban lateral
E         = modulus elastisitas tiang
I          = momen inersia penampang tiang
e          = jarak ujung tiang ke muka tanah
zf         = kedalaman dari muka tanah ke titik jepitan tanah yangsesungguhnya
= 1.4 R (untuk modulus yang konstan)                                    (2.6)
= 1.8 T (untuk modulus yang bertambah secara linier)           (2.7)
2 Analisa kapasitas lateral
Kapasitas lateral ultimate tiang pada tanah kohesif dapat ditentukan melalui persamaan (2.8a) dan (2.8b) sebagai berikut:
Jika 
        (2.8a)

         
Nilai Hu untuk kondisi free-end pile (kepala tiang bebas) adalah
 (2.8b)
dengan:
Hu     = kapasitas lateral
Mu    = momen ultimate tiang
B       = lebar tiang
Cu      = kohesi tanah
e        = jarak dari tanah ke puncak tiang

Broms (1964) menunjukkan hubungan persamaan (2.8) dalam bentuk grafik yang disajikan pada Gambar 2.4 berikut:

Gambar 2.4 Kapasitas lateral ultimit untuk tiang pancang pada tanah kohesif (Broms, 1964)

Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa semakin besar kapasitas lateral ultimit, semakin besar pula momen ultimit tiang. Ketika jarak dari tanah ke puncak tiang (e) dibagi dengan lebar tiang (B) kurang dari nol, tiang akan tertanam (restrained). Sedangkan ketika  jarak dari tanah ke puncak tiang lebih besar dari nol maka kepala tiang akan bebas.

kontributor: mbejil, obundy_
Previous
Next Post »
0 Komentar