Resolusi didefinisikan sebagai jarak minimum antara dua
obyek yang dapat dipisahkan oleh gelombang seismik. Menurut Brown (2003), jika
gelombang melewati batas dari resolusi seismik maka akan mengalami
interferensi. Berdasarkan resolusinya seismik dibedakan menjadi dua yaitu
resolusi secara horisontal dan resolusi vertikal.
Resolusi Horisontal
Refleksi seismik terjadi pada suatu bidang refleksi, dimana
pada bidang tersebut terjadi interaksi antara muka gelombang dan bidang
reflektor. Daerah yang menghasilkan refleksi tersebut disebut sebagai zona fresnel. Keterbatasan seismik dalam
merefleksikan gelombang secara lateral tersebut dikontrol oleh spasi tras dan
kedalaman. Menurut Sukmno (1999)
besarnya zona fresnel ialah
seperempat panjang gelombang dari refleksi pertama. Sehingga, resolusi horisontal
akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman dan kecepatan, serta berkurangnya
frekuensi.
Resolusi Vertikal
Gelombang seismik merambat ke bawah permukaan secara
sinusoidal, akibatnya memiliki keterbatasan dalam merefleksikan gelombang. Keterbatasan
ketebalan seismik dalam merefleksikan gelombang disebut sebagaai tuning thickness. Dengan bertambahnya
kedalaman, kecepatan bertambah tinggi dan frekuensi bertambah kecil. Sehingga tuning thickness juga akan bertambah
besar (Sukmono dan Agus, 2001).
Besarnya ketebalan
tuning adalah seperempat panjang gelombang (l). Dimana panjang gelombang (l) didapatkan dari kecepatan (v) dibagi dengan
frekuensi (f).
Daftar Pustaka:
Sukmono, Sigit,
dan Agus Abdullah. 2001. Karakterisasi
Reservoir. ITB press. Bandung.
Sukmono, Sigit.
1999. Interpretasi Seismik Refleksi.
ITB press. Bandung.
Brown, Alistair.
2003. Interpretation of three Dimensional
Seismik Data. AAPG and SEG. Canada
0 Komentar